Minggu, 03 Juni 2012

chat facebook

beberapa menit yang lalu aku bertemu dengannya lewat dunia maya, dengan perantara sebuah jejaring sosial bernama facebook.
aku mengirimkan sebuah panggilan padanya lewat kotak chat, aku sengaja memanggil dia dengan nama kecilnya.
dan hanya jawaban "apa" tanpa dibubuhi tanda tanya, tanda seru, titik, ataupun koma. manusia yang terlalu simple yang telah merasuk dalam kehidupan manusia serba ribet seperti aku.
beberapa bulan yang lalu, kami masih jalan berdua ditengah kota dengan genggam tangan yang mesra namun tak berlebihan. kita masih bersama-sama mereguk dinginnya hawa kota ini dengan senyuman dan ketulusan. bahkan beberapa bulan yang lalu, kau masih menghubungiku lewat chat facebook dengan panggilan sayang. bahkan percakapan itu masih tersimpan rapi dalam folder pesan dalam akun facebookmu. menggelikan, mengenaskan, dan menakjubkan.
putus cinta.
ya, kita telah putus cinta. dan putus hubungan. perasaan yang tak pernah sama sekali kita satukan dalam hubungan pacaran atau status resmi, tiba-tiba telah berakhir setragis ini.
jika saja kau tahu, aku masih sangat menyukaimu! jika saja kau tahu, bergetar tanganku kala membalas kalimat demi kalimat yang kau tuliskan dalam chat itu! jika saja kau tahu, aku takkan pernah rela ada wanita lain disampingmu selain aku!
aku memang berlebihan, aku memang terlalu dalam menyikapi segala permasalahan.
namun apakah etis? hanya karena kunci jawaban!!!!kau memilih untuk meninggalkanku yang tak sejalan dan tak sepemikiran denganmu!
kau keterlaluan, cintaku hanya kau pertaruhkan dengan enam lembar kunci jawaban!!!!!!

Jumat, 18 Mei 2012

18 may 2012-23:54

dan kini semuanya mungkin sudah berakhir.
entah benar-benar telah berakhir, atau sejenak hanya beristirahat.
tapi sungguh, aku masih tetap mencintaimu dengan bulat! hingga kini.

16 maret 2012

Aku malu menceritakan ini. Aku malu mengungkap semua yang seolah sudah ku kubur dalam-dalam. Namun nyatanya, aku belum bisa. Aku belum mampu mengubur kisah itu. Aku terus mengingatnya, dan entah semua seolah membuatku takut kehilangan dia, padahal jelas aku yang menginginkan nya segera menghilang.
Benarkah hanya karena perbedaan pendapat? Tidak ada lagikah jalan untuk menyatukan perbedaan ini? Kita bukan berbeda agama kan, kita hanya berbeda pandangan dan mungkin itu terlalu kita tanggapi berlebihan. Benarkah kini aku nampak seperti musuhmu? Aku hanya ingin memilih jalan hidupku yang begitu, dan kamu silahkan memilih jalanmu.
Aku membenci perdebatan dan perbedaan ini. Aku membenci perkenalan kita dulu, aku membenci semua tentang kita yang begitu merindukan. aku berharap tak pernah mengenalmu lebih dekat dulu, aku berharap tak pernah terjadi pertemuan antara kita diluar jam sekolah normal. Jika akhirnya aku akan tersakiti dan aku akan menyakitimu karena aku tak bisa sepaham, maka untuk apa selama ini kita berjalan begitu jauhnya dan menghabiskan banyak tenaga?
Sungguh aku merasa kehilangan. Dikala aku lelah, kala aku jengah, kala aku sendiri dalam lamunan ku, aku hanya berharap akan ada kamu yang seperti dulu.
Kita memang tak pernah mengikat hubungan ini secara resmi seperti pernikahan atau pacaran layaknya muda mudi jaman sekarang, namun entah, apa yang telah membuatku begitu percaya padamu, begitu tenang kala disampingmu. Semua penat, marah, gundah, dan kegelisahan menguap dan sirna. Aku tidak sedang berbohong atau merayu. Aku mengatakan apa yang kurasakan, yang ada dihatiku, dan aku benar kehilangan semua itu.
Benarkah Tuhan menggariskan yang demikian ini untuk menunjukkan padaku bahwa ada yang lebih baik darimu kelak? Entahlah, yang kutahu sekarang, hanya kamu yang terbaik disini, dihati ini, disetiap hembus nafas ini.
Aku benci mencinta, aku benci semua perasaan berlebihan ini. Aku berharap setelah ini Tuhan mematikan rasaku, hingga saatnya aku bertemu dengan jodohku yang sesungguhnya, maka Tuhan akan membangunkan rasaku lagi. Aku benci jatuh cinta. teramat menyakitkan, apalagi jika cinta diwarnai dengan jurang perbedaan dan keegoisan. /16maret2011

Rabu, 25 April 2012

25 april 2012

Sudah bukan lagi waktu nya berdiam diri ditengah kegelapan kamar
Sudah habis masa bergalau dan bersedih.
Biarkan semua berjalan indah dengan apa adanya.
Tersenyumlah pada yang jahat, tahan tangismu karena itu tiada guna.
Percuma menitikkan air mata kecewa pada orang yang sudah berlalu bagi kita.
Bukalah hatimu selebar-lebar nya untuk kebahagiaan, dan
Tutuplah serapat-rapat nya hatimu untuk kesedihan dan kemurkaan.
Masih banyak berjuta keindahan beredar disini.
Ada bulan, ada bintang, masih ada matahari yang berpendar, yang dengan giat terus membakar dan menghangatkan sekujur tubuh ini. Masih banyak bunga bermekaran, masih bermilyar senyuman, kenapa harus menangis dan sedih lagi?
Kesedihan hanya sementara, sementara kebahagiaan akan abadi selamanya.
Tahan dirimu untuk mengulang hal-hal bodoh lagi,
Lekas gelar tikar kepintaran dan kelogisan.
Gunakanlah akal, jangan hanya melulu mengedepankan perasaan! Tremendous./25 april 2012

Selasa, 24 April 2012

life must go on

Sudah kamu ingat rasa sakit itu? Yang kembali terulang sekarang. Hahaha sudah lama ya dia tak berkunjung ke hati dan harimu. “patah hati” begitu bukan kau menyebutnya.
Sudah ingat betapa pedihnya perasaan itu? Sudah ingatkah saat dulu kamu tak berdaya tergolek tanpa tenaga?
Sekarang coba pikir, lets open mind, sebegitu berharganya kah dia untuk mu sehingga kau bagai berkabung kala putus cinta dengannya? Dia milik orang lain, dia bukanlah tempatmu menambatkan tali perahu, dia bukan tempat singgah yang tepat. Dia tak membuka hatinya untukmu, lantas kenapa kau harus membuka terus hatimu untuknya?
Mulai sekarang, jangan lagi peduli tentang kenangan dan masa lalu yang terlalu manis itu, lupakan semuanya! Dia sudah tak lagi mengharapkan mu, mungkin dia sudah menemukan yang baru yang jauh lebih baik dari sekedar kamu!
Mulai sekarang, berpikirlah dengan pikiran sehat hamidah, lupakan lah dia, dia sudah melupakanmu. Bukankah kamu sendiri yang berkata padanya beberapa bulan yang lalu “bahwa semua awal pasti ada akhir.” Lantas kenapa sekarang kamu sendiri yang seolah melemah dan tak mempercayai statement mu sendiri. Mana kamu yang kuat? Kamu bisa lakukan segalanya tanpa dia! Jadilah mandiri, masih banyak keindahan di dunia ini walau tanpa dia. Hidupmu masih penuh tambah jika hanya berkurang dia.
Dia sudah melupakanmu, untuk apa kau terus berusaha meyakinkan dirimu bahwa masih ada celah diantara kalian berdua untuk bersatu kembali?
Habis sudah cerita, klimaks nya telah dilalui begitu pula akhir nya. Semua sudah berlalu.
Apa lagi yang mau kau tunggu dan kau pertahankan? Sudah tidak ada! Sama sekali tak ada!
Semua sudah usai, tembok besar sudah dibangun memisahkan kalian berdua!
Jalani hidupmu sendiri, dan dia juga sudah jauh pergi meninggalkanmu menjalani hidup dan rutinitas semula miliknya yang tanpa ada nama dan agenda tentang kamu disana.
Sudahlah ikhlaskan saja, bukankah kamu sendiri yang mengakhirinya, kenapa kini kau menyesal?
Ini keputusanmu bukan, bukankah ini yang kau tunggu semenjak dulu, menjauh darinya?
Sudahlah ikhlaskan saja, semoga dia mendapatkan yang lebih baik darimu dan kau juga akan mendapat yang lebih baik dari dia.
LIFE MUST GO ON. Jangan menjadi stagnan dan hilang arah. Dia bukan kompas, dia juga bukan lentera.  Dia hanya manusia biasa. Anggap saja kau hanya terjebak dilubang kecil, segeralah bangkit, ini bukan jurang atau neraka, kau masih bisa berdiri dan berjalan kembali. Kau tidak terluka apa-apa, kamu masih baik-baik saja.
Semangat mid, tak perlu membabi buta marah dan berontak. Terimalah nasib dan takdir. Tuhan menyayangimu dan menyelamatkanmu agar tak semakin dalam kau terperosok dan hancur berantakan. J
21 april 2012

anak SMA yang galau

Adalah sebuah peristiwa patah hati yang menjadikanku terinspirasi dan bangkit lewat tulisan. Adalah sebuah cerita haru tentang cinta remaja yang menjadikan aku harus bangkit dari luka dan duka. Bukan sebuah cerita tentang cinta setiga yang seolah sudah hafal kita membacanya, bukan pula sebuah pengkhianatan cinta atau perselingkuhan, itu terlalu menyakitkan kurasa. Ini hanya tentang masalah sederhana yang awalnya kupikir bukanlah sesuatu yang akan bisa menjadikan kita bercerai berai seperti ini. Hanya tentang perbedaan prinsip dan pandangan. Sesuatu yang kurasa amat biasa, namun ternyata itulah dasar dari semua hubungan yang ada didunia .
Ketika perbedaan seolah menjadi sebuah jurang curam yang tak sanggup kita satukan, dengan keegoisan masing-masing kita mempertahankan pendapat, tanpa ada yang mau toleran atau mengalah.
Kita memang hanya sepasang teman dalam tanda kutip, yang dengan lugu sama-sama saling berpikir untuk tidak pacaran. Namun pernah kita mencoba untuk menyatukan hubungan ini sama seperti layaknya kawula muda masa sekarang, tapi lagi-lagi itu tak benar-benar terjadi alias hanya menjadi candaan dalam persahabatan hangat yang membawa-bawa nama cinta. Kita saling malu kala teman-teman sepermainan kita memaksa, mendesak, atau mengatai kita telah berpacaran. Kita tidak terima dengan julukan itu, kita seolah anti dengan kata itu, karena merasa pacaran akan menjadikan lunturnya solidaritas masa SMA.
Tapi mungkinkan semua itu salah satu pertanda Tuhan jika kita memang bukanlah jodoh untuk selamanya? Tuhan menjadikan kita saling bersikukuh untuk tidak menyatukan perasaan.
Dalam bayang remang-remang ketidak jelasan kalimatmu, kau pernah bilang akulah istri mu masa depan. Haha, dulu aku berharap besar pada ucapmu itu, namun kini aku tahu bahwa setiap pria ataupun wanita bisa dengan mudah mengatakan itu pada pasangannya.
Tuhan, aku benar-benar ingin menangis menatap semua tempat-tempat itu, bukit itu, semua kenangan-kenangan berlebihan dan ‘alay’ masa remajaku. Dalam canda kami berharap, dalam marah kami berdoa, bahkan dalam tangis kami saling mengadu, persatuan jiwa yang pertama kali kurasakan dalam hidupku.
Kala itu aku memang sudah menginjak usia 17 tahun, usia dimana seorang gadis yang duduk dibangku SMA bisa dikatakan sudah matang dalam hal cinta monyet. Tapi begitukah dengan ku dan dia? Kenyataan nya tidak, aku malah baru pertama kali jatuh cinta sedalam itu pada lawan jenisku. Bukan berarti sebelum nya aku tak pernah jatuh cinta. Namun cintaku yang sebelumnya tak seperti ini, bahkan seumur hidupku aku tak pernah berpacaran. Mungkin semua gadis seumuranku akan merasa sedikit kaget mendengar ku belum pernah pacaran, sedangkan umumnya gadis SMA sudah pernah berpacaran lebih dari 3 kali atau bahkan sudah belasan kali. Dan ternyata Tuhan mempertemukan aku dengan pria yang sama tak jauh beda dengan latar belakangku. Dia juga belum pernah merasakan berpacaran, walau dia memang pernah dekat dengan seorang gadis.
Hah, inilah masa yang amat membingungkan. Ketika aku kehabisan kata-kata. Aku sedih mengingat semua.

Kamis, 12 April 2012

12 april 2012

Aku benci belajar terus menerus, karena kala aku melihat buku, yang ada dalam bayanganku adalah dia yang sedang mengejarku sambil lari kencang dari belakang. Dia ingin mendahuluiku dan dia sangat terobsesi untuk itu.
Dulu, hal itu menyenangkan dan membuatku tertantang. Tapi kini, aku semakin marah dan jengah dengan sikapnya yang terlalu berlebihan memaknai perbedaan. Apalah artinya semua ini? Kamu juga pernah melakukan dosa, jangan terlalu menghakimi orang lain. aku membenci kamu yang bersikap seperti itu. Mau menang dan menang, lantas lupa dengan persahabatan dan menganggap segalanya harus diselesaikan dengan permusuhan, keseriusan yang berlebihan, atau bahkan perang? Begitu kah kamu ternyata?
Sungguh aku masih menyukaimu, sampai detik inipun iya! Tapi tidak dengan sifat seriusmu yang berlebihan itu. Kamu kenapa jadi seperti ini? Beginikah kamu yang selalu berlebihan dalam bersikap. Ketika bengal maka kamu akan menjadi paling hancur dan nakal, namun ketika rajin kamu akan menjadi yang terjujur dan terpandai kemudian mengutuk kebohongan dan kebodohan. Sejak kapan Tuhan memberimu wahyu dan menganggakatmu menjadi rasul dan nabi? Sejak kapan Tuhan menitipkan sayap dipundakmu hingga kau berlagak malaikat dan seolah benar sendiri?
Aku juga butuh waktu untuk bisa bangkit menjadi baik, tidak serta merta dalam sekejap mata atau semudah membalikkan telapak tangan aku bisa menjadi seperti yang kamu minta. Bahkan aku tak pernah mengerti kenapa kau tega mengatakan aku ini musuhmu? Padahal aku masih menyukaimu. Saat itu ragu beraduk dengan emosi, menjadikan aku berfikir ”masih perlukah aku memelihara rasa ini sedang orang yang kucintai sudah menganggapku nol dan hitam pekat dimatanya?”
Maafkan aku, kurasa juga bukan salahku jika aku mengakhiri nya dulu., kurasa juga bukan benar-benar mauku mengatakan itu semuanya dulu, namun karena ada api darimu, maka muncullah asap dariku./hamidah12april2012