Rabu, 25 April 2012

25 april 2012

Sudah bukan lagi waktu nya berdiam diri ditengah kegelapan kamar
Sudah habis masa bergalau dan bersedih.
Biarkan semua berjalan indah dengan apa adanya.
Tersenyumlah pada yang jahat, tahan tangismu karena itu tiada guna.
Percuma menitikkan air mata kecewa pada orang yang sudah berlalu bagi kita.
Bukalah hatimu selebar-lebar nya untuk kebahagiaan, dan
Tutuplah serapat-rapat nya hatimu untuk kesedihan dan kemurkaan.
Masih banyak berjuta keindahan beredar disini.
Ada bulan, ada bintang, masih ada matahari yang berpendar, yang dengan giat terus membakar dan menghangatkan sekujur tubuh ini. Masih banyak bunga bermekaran, masih bermilyar senyuman, kenapa harus menangis dan sedih lagi?
Kesedihan hanya sementara, sementara kebahagiaan akan abadi selamanya.
Tahan dirimu untuk mengulang hal-hal bodoh lagi,
Lekas gelar tikar kepintaran dan kelogisan.
Gunakanlah akal, jangan hanya melulu mengedepankan perasaan! Tremendous./25 april 2012

Selasa, 24 April 2012

life must go on

Sudah kamu ingat rasa sakit itu? Yang kembali terulang sekarang. Hahaha sudah lama ya dia tak berkunjung ke hati dan harimu. “patah hati” begitu bukan kau menyebutnya.
Sudah ingat betapa pedihnya perasaan itu? Sudah ingatkah saat dulu kamu tak berdaya tergolek tanpa tenaga?
Sekarang coba pikir, lets open mind, sebegitu berharganya kah dia untuk mu sehingga kau bagai berkabung kala putus cinta dengannya? Dia milik orang lain, dia bukanlah tempatmu menambatkan tali perahu, dia bukan tempat singgah yang tepat. Dia tak membuka hatinya untukmu, lantas kenapa kau harus membuka terus hatimu untuknya?
Mulai sekarang, jangan lagi peduli tentang kenangan dan masa lalu yang terlalu manis itu, lupakan semuanya! Dia sudah tak lagi mengharapkan mu, mungkin dia sudah menemukan yang baru yang jauh lebih baik dari sekedar kamu!
Mulai sekarang, berpikirlah dengan pikiran sehat hamidah, lupakan lah dia, dia sudah melupakanmu. Bukankah kamu sendiri yang berkata padanya beberapa bulan yang lalu “bahwa semua awal pasti ada akhir.” Lantas kenapa sekarang kamu sendiri yang seolah melemah dan tak mempercayai statement mu sendiri. Mana kamu yang kuat? Kamu bisa lakukan segalanya tanpa dia! Jadilah mandiri, masih banyak keindahan di dunia ini walau tanpa dia. Hidupmu masih penuh tambah jika hanya berkurang dia.
Dia sudah melupakanmu, untuk apa kau terus berusaha meyakinkan dirimu bahwa masih ada celah diantara kalian berdua untuk bersatu kembali?
Habis sudah cerita, klimaks nya telah dilalui begitu pula akhir nya. Semua sudah berlalu.
Apa lagi yang mau kau tunggu dan kau pertahankan? Sudah tidak ada! Sama sekali tak ada!
Semua sudah usai, tembok besar sudah dibangun memisahkan kalian berdua!
Jalani hidupmu sendiri, dan dia juga sudah jauh pergi meninggalkanmu menjalani hidup dan rutinitas semula miliknya yang tanpa ada nama dan agenda tentang kamu disana.
Sudahlah ikhlaskan saja, bukankah kamu sendiri yang mengakhirinya, kenapa kini kau menyesal?
Ini keputusanmu bukan, bukankah ini yang kau tunggu semenjak dulu, menjauh darinya?
Sudahlah ikhlaskan saja, semoga dia mendapatkan yang lebih baik darimu dan kau juga akan mendapat yang lebih baik dari dia.
LIFE MUST GO ON. Jangan menjadi stagnan dan hilang arah. Dia bukan kompas, dia juga bukan lentera.  Dia hanya manusia biasa. Anggap saja kau hanya terjebak dilubang kecil, segeralah bangkit, ini bukan jurang atau neraka, kau masih bisa berdiri dan berjalan kembali. Kau tidak terluka apa-apa, kamu masih baik-baik saja.
Semangat mid, tak perlu membabi buta marah dan berontak. Terimalah nasib dan takdir. Tuhan menyayangimu dan menyelamatkanmu agar tak semakin dalam kau terperosok dan hancur berantakan. J
21 april 2012

anak SMA yang galau

Adalah sebuah peristiwa patah hati yang menjadikanku terinspirasi dan bangkit lewat tulisan. Adalah sebuah cerita haru tentang cinta remaja yang menjadikan aku harus bangkit dari luka dan duka. Bukan sebuah cerita tentang cinta setiga yang seolah sudah hafal kita membacanya, bukan pula sebuah pengkhianatan cinta atau perselingkuhan, itu terlalu menyakitkan kurasa. Ini hanya tentang masalah sederhana yang awalnya kupikir bukanlah sesuatu yang akan bisa menjadikan kita bercerai berai seperti ini. Hanya tentang perbedaan prinsip dan pandangan. Sesuatu yang kurasa amat biasa, namun ternyata itulah dasar dari semua hubungan yang ada didunia .
Ketika perbedaan seolah menjadi sebuah jurang curam yang tak sanggup kita satukan, dengan keegoisan masing-masing kita mempertahankan pendapat, tanpa ada yang mau toleran atau mengalah.
Kita memang hanya sepasang teman dalam tanda kutip, yang dengan lugu sama-sama saling berpikir untuk tidak pacaran. Namun pernah kita mencoba untuk menyatukan hubungan ini sama seperti layaknya kawula muda masa sekarang, tapi lagi-lagi itu tak benar-benar terjadi alias hanya menjadi candaan dalam persahabatan hangat yang membawa-bawa nama cinta. Kita saling malu kala teman-teman sepermainan kita memaksa, mendesak, atau mengatai kita telah berpacaran. Kita tidak terima dengan julukan itu, kita seolah anti dengan kata itu, karena merasa pacaran akan menjadikan lunturnya solidaritas masa SMA.
Tapi mungkinkan semua itu salah satu pertanda Tuhan jika kita memang bukanlah jodoh untuk selamanya? Tuhan menjadikan kita saling bersikukuh untuk tidak menyatukan perasaan.
Dalam bayang remang-remang ketidak jelasan kalimatmu, kau pernah bilang akulah istri mu masa depan. Haha, dulu aku berharap besar pada ucapmu itu, namun kini aku tahu bahwa setiap pria ataupun wanita bisa dengan mudah mengatakan itu pada pasangannya.
Tuhan, aku benar-benar ingin menangis menatap semua tempat-tempat itu, bukit itu, semua kenangan-kenangan berlebihan dan ‘alay’ masa remajaku. Dalam canda kami berharap, dalam marah kami berdoa, bahkan dalam tangis kami saling mengadu, persatuan jiwa yang pertama kali kurasakan dalam hidupku.
Kala itu aku memang sudah menginjak usia 17 tahun, usia dimana seorang gadis yang duduk dibangku SMA bisa dikatakan sudah matang dalam hal cinta monyet. Tapi begitukah dengan ku dan dia? Kenyataan nya tidak, aku malah baru pertama kali jatuh cinta sedalam itu pada lawan jenisku. Bukan berarti sebelum nya aku tak pernah jatuh cinta. Namun cintaku yang sebelumnya tak seperti ini, bahkan seumur hidupku aku tak pernah berpacaran. Mungkin semua gadis seumuranku akan merasa sedikit kaget mendengar ku belum pernah pacaran, sedangkan umumnya gadis SMA sudah pernah berpacaran lebih dari 3 kali atau bahkan sudah belasan kali. Dan ternyata Tuhan mempertemukan aku dengan pria yang sama tak jauh beda dengan latar belakangku. Dia juga belum pernah merasakan berpacaran, walau dia memang pernah dekat dengan seorang gadis.
Hah, inilah masa yang amat membingungkan. Ketika aku kehabisan kata-kata. Aku sedih mengingat semua.

Kamis, 12 April 2012

12 april 2012

Aku benci belajar terus menerus, karena kala aku melihat buku, yang ada dalam bayanganku adalah dia yang sedang mengejarku sambil lari kencang dari belakang. Dia ingin mendahuluiku dan dia sangat terobsesi untuk itu.
Dulu, hal itu menyenangkan dan membuatku tertantang. Tapi kini, aku semakin marah dan jengah dengan sikapnya yang terlalu berlebihan memaknai perbedaan. Apalah artinya semua ini? Kamu juga pernah melakukan dosa, jangan terlalu menghakimi orang lain. aku membenci kamu yang bersikap seperti itu. Mau menang dan menang, lantas lupa dengan persahabatan dan menganggap segalanya harus diselesaikan dengan permusuhan, keseriusan yang berlebihan, atau bahkan perang? Begitu kah kamu ternyata?
Sungguh aku masih menyukaimu, sampai detik inipun iya! Tapi tidak dengan sifat seriusmu yang berlebihan itu. Kamu kenapa jadi seperti ini? Beginikah kamu yang selalu berlebihan dalam bersikap. Ketika bengal maka kamu akan menjadi paling hancur dan nakal, namun ketika rajin kamu akan menjadi yang terjujur dan terpandai kemudian mengutuk kebohongan dan kebodohan. Sejak kapan Tuhan memberimu wahyu dan menganggakatmu menjadi rasul dan nabi? Sejak kapan Tuhan menitipkan sayap dipundakmu hingga kau berlagak malaikat dan seolah benar sendiri?
Aku juga butuh waktu untuk bisa bangkit menjadi baik, tidak serta merta dalam sekejap mata atau semudah membalikkan telapak tangan aku bisa menjadi seperti yang kamu minta. Bahkan aku tak pernah mengerti kenapa kau tega mengatakan aku ini musuhmu? Padahal aku masih menyukaimu. Saat itu ragu beraduk dengan emosi, menjadikan aku berfikir ”masih perlukah aku memelihara rasa ini sedang orang yang kucintai sudah menganggapku nol dan hitam pekat dimatanya?”
Maafkan aku, kurasa juga bukan salahku jika aku mengakhiri nya dulu., kurasa juga bukan benar-benar mauku mengatakan itu semuanya dulu, namun karena ada api darimu, maka muncullah asap dariku./hamidah12april2012