Sabtu, 12 November 2011

13 november 2011

setelah ujian semester berlangsung selama 9 hari.
sembilan hari yang terasa sembilan bulan. beban pikiran dalam otak kami serasa telah meledak dan berhambur keluar. setidaknya sedikit bisa bernafas lega.
selamalam, aku dan kamu di telphon. kita cerita A sampai Z. ummm, mungkin tidak juga. ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu tapi tak bisa dan tertahan di ujung kerongkonganku. tak bisa menjelma suara, hanya bisa menjadi gumpalan kata yang macet. this is traffic jam in my mine :(
"namun setidaknya, mendengarkan suaramu dari sebrang sana serasa sudah ada disampingmu, merasakan pelukmu dan mencium aroma jaket starcross mu :) yang amat bersahabat dan hangat memanjakan sekujur perasaanku."
dan satu hal yang tak bisa kuceritakan padamu itu, adalah tentang teman-teman ku sendiri. teman-teman yang setiap hari bercanda ria, tertawa terbahak-bahak denganku bagaikan dunia ini milik golongan ku dan mereka.
aku jijik mendengarnya. sungguh kali ini aku ingin menceritakan tentang semua mereka itu. aku tak bisa terus menyembunyikan dalam perasaan dan batinku. mungkin aku memang tak bisa meluapkan jujurku ini padamu, tapi jangan sampai aku juga menyembunyikan ini pada diriku sendiri. menganggap semua baik-baik saja dan seolah tak ada apa-apa adalah hal yang menyiksa. karena sesungguhnya hati kecilmu sudah tau semuanya.
iya, aku tahu mereka memang "lebih" dalam segala aspek dibanding manusia-manusia disekeliling mereka. mungkin tak jarang, aku juga terlihat se-sombong dan se-hedonis mereka. tapi sungguh dalam hati ini, aku sendiri tak pernah mengiyakan sikap yang seperti itu. aku hanya menganggap diriku manusia biasa yang layak hidup biasa seperti manusia biasa namun berpikiran luar biasa.
hanya itulah perbedaan ku dengan yang lainnya, bukan karena beda status sosial, beda harta, beda segalanya. menjijikkan :(
aku malu bersikap sombong, aku malu, aku bukanlah siapa-siapa. aku hanya kerdil, mungil, dan udik. sudahlah aku tak ada baiknya, aku hanya sedang berusaha menjadi baik dimata manusia dan Tuhan.
tapi mereka, kenapa terkadang teman-teman ku sendiri berbeda cara pandang 360 derajat denganku. mereka hidup dengan segala modernisasi yang mereka Tuhankan, mereka hidup dengan kemewahan yang terkadang tak mereka sadari itu membuat orang lain iri, sakit hati dan memaki Tuhan dan kehidupan, bahkan mungkin memaki para orang kaya yang tak tahu aturan dalam memamerkan kekayaan nya. mereka hidup dengan kecurangan yang berlebihan, mereka memilih teman dengan hati-hati, dan kehati-kahatian itu untuk memperhitungkan materi dan jabatan, mereka merasa benar, merekalah kaya yang kadang semena-mena, mereka biasa hidup dalam topeng persahabatan penuh busuk dan ketidak tulusan, mereka biasa mengolok orang, mereka jarang menyembah Tuhan, mereka sering memaki guru, mereka-mereka-meraka dan mungkin salah satu sifat mereka yang kusebutkan tadi adalah sifatku juga. AKU TELAH TERKONTAMINASI......, atau aku yang membiarkan diriku terkontaminasi?
aku salah memilih mereka. dan hei, aku tak pernah merasa memilih mereka! tiba-tiba saja kita berkumpul menjadi satu, membentuk segerombolan orang sok mewah yang merasa memiliki kehidupan dan menguasai keramaian, kemudian membiarkan orang lain membentuk kelompok demi kelompok lain yang bersatu membenci kebersamaan kita yang memang buruk dan jahat!
berteman itu memang susah sekali. apalagi dimasa transisi seorang remaja SMA seperti aku dan mereka. penuh sifat egois, labil, gila, aneh, dan entahlah siapa yang salah dan siapa yang benar. mereka teman-temanku dekatku, mereka teman-teman jauh ku itu, atau malah aku sendiri?
i can't answer it. sorry :(

sebentar saja


Sebentar saja, jangan kemana-mana, aku ingin bercerita. Tentang hari kemarin yang begitu panjangnya. Sebentar saja aku ingin mengadu-kan nya padamu, jangan kemana-mana.
Sebentar saja perhatikan aku, tatap mataku dan perhatikan gerak mulutku. Dengar setiap yang keluar dari kerongkonganku dan menjadi suara yang terangkai sebagai kalimat mempunyai makna.
Aku hanya ingin mengadu, menceritakan kecamuk rasaku yang membuat aku gelisah. Semalaman berguling ke kanan lalu kekiri, menghadap atap lalu menikam bantal, dan semua posisi terasa salah.
Aku memang tak salah, aku bahkan sedang terjebak dalam ketakutan karena aku telah membuat diriku seolah merasa bersalah dan berbuat dosa.
Ini bukan pembelaan, tapi coba sebentar saja kau amati. Pernahkah kau melihatku mencoba mengoyak hidupnya? Aku hanya hidup dengan kehidupanku yang sudah amat kunikmati dan kusyukuri.
Aku hanya ingin kamu ada disini, sebentar saja... aku ingin meluapkan kelemahanku yang sedari tadi kutopengi dengan keberanian. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku resah gelisah dan marah.
Sebentar saja, duduklah disampingku dan temani aku mereguk secangkir minuman hangat ini. Sebentar saja, aku ingin kamu disini dan berkata ”tenanglah sayang, badai pasti berlalu.”


(Tapi ternyata, walau sebentar saja, kamu masih tak bisa dan tak ada)
08:20 161011

sahabat (expired)


Aku hanya ingin semua kembali seperti dulu. Saat aku tertwa lepas dengan kebahagiaan yang nyata. Saat aku dan kasih sayang sahabat bukan cinta dan nafsu. Aku merindukan aku yang dulu, yang satu tahun yang lalu masih berjalan beriringan dengan sahabt terbaikku. Dia mengerti aku, dia mengerti semua setiap yang aku ucapkan, semua yang aku ceritakan, rasakan, dan tangisi.
Dia memang tak mengusap air mataku, tak membelai kepalaku dan mendekapku dalm peluknya, dia juga tak pernah menggenggam erat tanganku, atau mencium pipi dan keningku. Dia hanya berdiri dengan sedikit layu, menatapku dan menasihatku hingga aku berkata ”iya, kamu benar. Aku merasa lebih tenang sekarang.”
Dia takkan mungkin membiarkan aku duduk berjauhan dengannya, dan dia juga tidak duduk berdampingan lekat denganku. Dia hanya memberi jarak antara aku dan dia dalam kenampakannya namun dia mendekatkan hatiku dan hatinya bukan lagi selekat perangko pada seamplop surat namun seperti magnet dengan jarum.
Entahlah, tak pernah tumbuh rasa cinta sama sekali dalam hatiku. Sama sekali tidak. Tapi aku dapatkan kasih sayang yang utuh darimu, kasih sayang sahabat yang bukan pura-pura, bukan pula tipuan atau topeng.
Kamu itu berbeda, berbeda dari setiap lelaki yang ada. Kamu, mengerti dan mengerti sekali. Tapi kenapa sosok itu memudar dan semakin memudar, kala kau temukan wanita yang kau cintai dan sayangi lebih dari seorang aku.
Bukan aku cemburu, bukan aku marah, mungkin lebih tepatnya aku kecewa. Karena sosok itu telah menghilang dari tatapan mataku.
Kapankah akan kutemukan kamu-kamu yang lain? jika saja semua orang adalah sifatmu, aku yakin tak kan pernah ada kata sakit atau meradang. Semua akan baik-baik saja.


Untuk satu tahun yang lalu, saat kamu masih sahabatku.
Ternyata sahabat pun ada expired nya.

30 oktober 2011


JOURNEY. This night is for us---

Berangkat sekolah
Ketemu muka manismu
Nebakin kamu vocab b.inggris
Ngisi data UAN di aula bareng-bareng, aku liatin kamu dari belakang lho
Pulang nunggu angkutan umum, dan ternyata ketemu kamu. kita memang jodoh
Smsan
Nyamperin ke rumahmu bareng temenku, menuju ulang tahun teman kita
Ke traktiran ulang tahun teman kita
Di bonceng kamu ;)
Sholat maghrib di musholla
Liat lampu obor kecil dipinggir jalan perumahan permata jingga
Dieng, tapi film nya jelek.wek
Matos, tapi parkiran penuh.wek
Mandala, we got it. Nonton berdua di sheet 1-2 film “colombiana”. Film action
Beli aqua di warung, bingung mau kemana
Ngambil jaket dirumahmu, “run away from your brother” hehe
Batuuuuu…. Brrr…
BNS, tapi masuk nya bayar siiih ya males dah
Sholat isya’ berjamaah
Pulang deh, back to malang
Ria Djenaka Tlogomas, we spend the middle of night together
Beli bensin
Duduk halte depan UB
Muter-muter malang ditengah malam, dingin dan malang milik kitaaaa
Soekarno hatta
Bethek
Dark tidar,
Pulang.
Tidur.
Paginya ketemu kamu lagiiiii
Makan pecel
Kacuk.
Sudah :)